Populasi Masyarakat Pesisir

Populasi Masyarakat Pesisir

 

     PENDAHULUAN

Populasi masyarakat pesisir didefinisikan sebagaikelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannyabergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Definisi ini pun bisajuga dikembangkan lebih jauh karena pada dasarnya banyak orang yang hidupnya bergantungpada sumberdaya laut. Mereka terdiri dari nelayan pemilik, buruh nelayan, pembudidaya ikan danorganisme laut lainnya, pedagang ikan, pengolah ikan, supplier faktor sarana produksi perikanan.Namun untuk lebih operasional, definisi populasi masyarakat pesisir yang luas ini tidakseluruhnya diambil tetapi hanya difokuskan pada kelompok nelayan dan pembudidaya ikan sertapedagang dan pengolah ikan. Kelompok ini secara langsung mengusahakan dan memanfaatkansumberdaya ikan melalui kegiatan penangkapan dan budidaya.

 

Ada tahapan peninjau yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengembangan komunal (community development) sebuah masyarakat, diperlukan tinjauan dari aspek yang holistik untuk memparameterisasi keberhasilan pengembangan yang dilakukan. Aspek yang ditinjau adalah aspek ekonomi.

 

Aspek Ekonomi

Telah diketahui bahwa desa nelayan termasuk ke dalam desa dengan pendapatan daerah yang agak rendah. Maka tentu saja perlu adanya penggiatan kegiatan ekonomi dengan berbasiskan sumber daya yang ada. Menurut Rokhmin Dahuri, Mentri Kelautan dan Perikanan tahun 2004 mengatakan bahwa setiap daerah pesisir pantai memiliki potensi perikanan yang cukup baik untuk dikembangkan. Jadi tidak benar bahwa kondisi geografis dan demografis daerah pesisir sama sekali tidak memiliki peluang ekonomis. Hal ini dibuktikan dengan potensi lestari sumberdaya ikan (SDI) laut Indonesia sekitar 6,4 juta ton per tahun atau 7,5 persen dari total potensi lestari ikan laut dunia.

Aspek Lingkungan

Pentingnya mempertimbangkan aspek lingkungan (selain ekonomi) dapat dilihat dari kenyataan bahwa sumberdaya pesisir mempunyai peranan penting dilihat dilihat dari segi ekologis, diantaranya sebagai penyeimbang ekosistem dan penyedia kebutuhan hidup bagi hewan. Sebagai contoh ekosistem hutan mangrove mempunyai keragaman biologi yang tinggi, yang anggota-anggotanya telah mampu beradaptasi dengan perubahan salinitasi yang tinggi dan beberapa biotanya memiliki nilai ekonomis tinggi seperti udang, ikan dan kepiting juga mempunyai fungsi ekologis sebagai nursery ground berbagai ikan dan udang. Demikian juga ekosistem terumbu karang (coral reefs) selain memiliki sumberdaya yag dapat dimanfaatkan untuk konsumsi dan sebagai objek wisata, khususnya wisata selam, juga mempunyai fungsi ekologis antara lain tempat mencari makanan, tepat berkembang biak, tempat asuhan nursery ground, dan tempat memijah.

Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir

Mata pencaharian

Sebagian besar penduduk di wilayah pesisir bermatapencaharian di sektor pemanfaatan sumberdaya kelautan  seperti nelayan, petani ikan (budidaya tambak dan laut), Kemiskinan masyarakat nelayan, penambangan pasir, kayu mangrove dan lain-lain. Sebagai contoh : Kecamatan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara dengan penduduk 17.991 jiwa, sekitar 71,64 % merupakan nelayan (Tahun 2001).

 Tingkat pendidikan

sebagian besar penduduk wilayah pesisir memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sebagai contoh : penduduk Kecamatan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara (Tahun 2001) sekitar 70,10 % merupakan tamatan Sekolah Dasar (SD) dan sejalan dengan tingkat tersebut, fasilitas pendidikan yang ada masih sangat terbatas.

Lingkungan pemukiman

Kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir, khususnya nelayan masih belum tertata dengan baik dan terkesan kumuh. Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang relatif berada dalam tingkat kesejahteraa rendah, maka dalam jangka panjang tekanan terhadap sumberdaya pesisir akan semakin besar guna pemenuhan kebutuhan pokoknya.

 

Nilai dan Arti Penting Pesisir bagi Masyarakat

Nilai dan arti penting pesisir dan laut bagi bangsa Indonesia dapat dilihat dari dua aspek,yaitu:

Pertama, secara sosial ekonomi wilayah pesisir dan laut memiliki arti penting karena:

(a) sekitar 140 juta (60%) penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir (dengan pertumbuhan    rata-rata 2% per tahun)

(b) sebagian besar kota (baik propinsi dan kabupaten) terletak di kawasan pesisir

(c) kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional sekitar 20,06% pada tahun 1998

(d) industry kelautan (coastal industries) menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja.

Kedua, secara biofisik, wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki arti penting karena:

(a)    Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah kanada, yaitu sekitar 81.000 km (13,9 % dari panjang pantai dunia)

(b)   Sekitar 75 % dari wilayahnya merupakan wilayah perairan (sekitar 5, juta km2 termasuk ZEE)

(c)    Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau

(d)   Dalam wilayah tersebut terkandung potensi kekayaan dan keaneka ragaman sumberdaya alamnya yang terdiri atas potensi sumberdaya alami pilih (renewable resources) seperti perikanan, ekosisten mangrove, ekosistem terumbu karang, maupun potensi sumberdaya ala tidak pulih (non renewable resources) seperti migas, mineral atau bahan tambang lainnya serta jasa-jasa lingkingan (environmental services), seperti peristiwa ahari industry maritime dan jasa transportasi.

 

Sumberdaya alam dan lingkungan merupakan modal pembangunan yang dapat dikelola untuk menyediakan barang dan jasa (goods & services) bagi kemakmuran masyarakat dan bangsa. Dilihat dari potensi dan kemungkinan pengembangannya, wilayah pesisir memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional, apalagi bangsa Indonesia saat sekarang sedang mengalami krisis ekonomi. Peranan tersebut tidak hanya dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi (growth), tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (social welfare) dan pemerataan kesejahteraan (equity). Namun demikian, peranan tersebut tidak akan tercapai dengan baik apabila mengabaikan aspek kelestarian lingkungan (environmental sustainability) dan kesatuan bangsa (unity).

 

Ciri Khas Wilayah Pesisir

Ditinjau dari aspek biofisik wilayah, ruang pesisir dan laut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya bersifat khas sehingga adanya intervensi manusia pada wilayah tersebut dapat mengakibatkan perubahan yang signifikan, seperti bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar dan air laut yang menghasilkan beberapa ekosistem khas
Ditinjau dari aspek kepemilikan, wilayah pesisir dan laut serta sumberdaya yang terkandung di dalamnya sering tidak mempunyai kepemilikan yang jelas (open access), kecuali pada beberapa wilayah di Indonesia, seperti Ambon dengan kelembagaan sasi, NTB dengan kelembagaan tradisional Awig-awig dan Sangihe Talaud dengan kelembagaan Maneeh.
Dengan karaktersitik yang khas dan open access tersebut, maka setiap pembangunan wilayah dan pemanfaatan sumberdaya timbul konflik kepentingan pemanfaatan ruang dan sumberdaya serta sangat mudah terjadinya degradasi lingkungan dan problem eksternalitas.

KESIMPULAN

  •   Sebagian besar penduduk di wilayah pesisir menggantungkan kehidupannya pada sumber daya laut,mereka terdiri dari: nelayan, buruh nelayan, penjual ikan dll. Selain itu kondisi pemukiman masih belum baik, kehidupan nelayan masih banyak yang kurang mampu, serta hidup kekurangan atau tingkat kesejahteraan yang rendah .
  • Sumber daya dan lingkungan merupakan modal pembngunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk pesisir dengan tidak mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Namun banyak para nelayan yang melakukan aktifias ekonomi tanpa menghiraukan aspek tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

2009. [Online] 06 2009. [Cited: 12 rabu, 2011.] http://www.yokasep.blogspot.com.

http://Perikanan –hangtuah.blogspot.com/2011/masalah-sosial-masyarakat-pesisir.html

 

Tinggalkan komentar